Minggu, 08 Januari 2017

Vclass ke-3 Analisis Kinerja Sistem

PRETEST COBIT

Pretest:
Apa yang Anda ketahui mengenai COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology)?

Jawab:
COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT.

COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :
Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise) Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement) Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support) Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate) Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.

POSTEST COBIT

Postest:

Adakah tools lain untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi)? Jika ada sebutkan.
ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.
Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari Python numerik.
Powertech Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.
Nipper
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router. Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.
Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
Metasploit
Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mencari celah keamanan.
NMAP
NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service, dan memonitor host atau waktu pelayanan.
Wireshark

Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan di dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak industri dan lembaga pendidikan.

Nama: Aldo Nugroho
Kelas: 4KA04
NPM: 10113624

Vclass ke-2 Analisi Kinerja Sistem

PRETEST KENDALI DAN AUDIT SISTEM INFORMASI

Pretest :
Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep 'ketersediaan pengendalian' ke konsep 'proses pencapaian tujuan'.
Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut?

Jawab :
Konsep ketersediaan pengendalian inetern beralih ke konsep proses pencapaian tujuan.
Dengan konsep baru tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah. Mereka yang deket dengan konsumenlah yang paling mengerti dengan kebutuhan pasar. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi.
Organisasi  ini  sepenuhnya  akan  digerakan  oleh  dinamika  para  pekerja  (ujung  tombak) sesuai spesialisai masing-masing. Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yg serasi dibutuhkan seorang manajer yg berfungsi sbg konduktor. Manajer  tersebut  tidak  lagi  harus  memiliki  pengetahuan  teknis  seperti  yang  dimiliki  pemain orkesnya, tetapi yg diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.


POSTEST KENDALI DAN AUDIT SISTEM INFORMASI
Postest :
Pengendalian TI didefinisikan sebagai suatu pernyataan hasil yang diinginkan atau maksud yang dicapai oleh prosedur pengendalian implementasi dalam kegiatan TI khusus.
Terdapat 15 area pengendalian, sebut dan jelaskan.

Jawab:
Area Pengendalian ada 15 yaitu:
Integritas Sistem
Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W system
Backup dan Recovery
Contigency Planning
System S/W Support
Dokumentasi
Pelatihan atau Training
Administrasi
Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
Operasi
Telekomunikasi
Program Libraries
Application Support (SDLC)
Pengendalian Mikrokomputer

Penjelasan :
1. Integritas Sistem
a.  Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user b.  Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable c.   Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d.  Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e.  Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f.   Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh

2. Manajemen Sumber Daya
a.  Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
b.  Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
c. Hal-hal   tersebut   di   dokumentasikan   secara   formal,   demi   proses   yang berkesinambungan

3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a.  Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
b. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.

4. Backup dan Recovery
a.  Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning
(rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
b. Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).

5. Contigency Planning
a.  Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman b.  terhadap fasilitas pemrosesan SI
c.  Dimana   sebagian   besar   komponen   utama   dari   disaster   recovery   plan   telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.

6. System S/W Support
a.  Pengukuran  pengendalian  dalam  pengembangan,  penggunaan,  dan  pemeliharaan dari S/W SO, biasanya  lebih canggih dan lebih cepat perputarannya  dibandingkan dengan  S/W  aplikasiDengan  ketergantungan  yang  lebih  besar  kepada  staf  teknik untuk integritas fungsionalnya
b.  Pengukuran   kendali  pengamanan   aplikasi  individu  maupun  pengamanan   logika
sistem secara menyeluruh (systemwide logical security)

7. Dokumentasi
a.  Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W
sistem
b.  Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi,
c.  Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.

8. Pelatihan atau Training
a.  Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
b.  Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan

9. Administrasi
a.  Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan
b.  Termasuk  didalamnya  pengukuran  atas  proses  pengadaan  dan  persetujuan  untuk
semua sumber daya SI.

10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a.  Listrik,  peyejuk  udara,  penerang  ruangan,  pengaturan  kelembaban,  serta  kendali akses ke sumber daya informasi
b.  Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan, c.  Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi

11. Operasi
a.  Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
b.  Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
c.  Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.

12. Telekomunikasi
a.  Review terhadap logical and physical access controls,
b.  Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange
(EDI)
c.  Adanya   supervisi   yang   berkesinambungan    terhadap   jaringan   komputer   dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.

13. Program Libraries
a.  Terdapat  pemisahan  dan  prosedur  pengendalian  formal  untuk  application  source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development
b.  Terdapat review atas prosedur quality assurance.

14. Application Support
a.  Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
b.  Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen c.  proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d.  Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC
yang digunakan.

15. Microcomputer Controls
a.  Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,

b.  Serta pembuatan  daftar inventaris  atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

Nama: Aldo Nugroho
Kelas: 4KA04
NPM: 10113624

Vclass ke-1 Analisis Kinerja Sistem

Pretest :
Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?

Jawab:
Menurut saya yang perlu dilindungi adalah aset logika yaitu data/informasi. Karena Informasi adalah salah satu aset bagi sebuah perusahaan atau organisasi, yang sebagaimana aset lainnya memiliki nilai tertentu bagi perusahaan atau organisasi tersebut sehingga harus dilindungi, untuk menjamin kelangsungan perusahaan atau organisasi, meminimalisir kerusakan karena kebocoran sistem keamanan informasi, mempercepat kembalinya investasi dan memperluas peluang usaha. Strategi keamanan informasi memiliki fokus dan dibangun pada masing-masing ke-khusus-annya.


POSTEST MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN


Postest :
Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb.

Jawab:

Mempersiapkan rencana (Preparation of a Project Plan), mempersiapkan segala sesuatunya seperti perencanaan proyek yang memiliki tujuan review, ruang lingkup, tugas yang harus dipenuhi, pendanaan, dan jadwal untuk menyelesaikan tugas.
Mengindentifikasi asset (Identification of Assets), dalam melakukan proses ini perlu beberapa kategori, seperti: software aplikasi, hardware, fasilitas, dan lain-lain.
Penilaian asset (Valuation of Asset). Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan  penilaian,  cara  penilaian  atas kekayaan  yang hilang  (lost),  waktu  periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.
Mengindentifikasi ancaman ( Threats Identification ), mengidentifikasi ancaman dalam bentuk eksternal maupun internal yang mengancam sistem informasi.
Sumber ancaman External:
Nature / Acts of God
H/W Suppliers
S/W Suppliers
Contractors
Other Resource Suppliers     
Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)                
Debt and Equity Holders
Menilai kemungkinan suatu ancaman (Assess Likehood of Threats), menilai ancaman yang mungkin akan terjadi dalam waktu periode tertentu.
Eksposur Analisis (Exposures Analys), evaluasi dari kemungkinan adanya ancaman yang akan berhasil.

Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu :
Identification of the controls in place
Assessment of the reliability of the controls in place
Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful
Assess the resulting loss if the threat is successful
Penyesuaian control (Adjust Controls).
Cukupannya meliputi cara mengelola resiko, termasuk kebijakan, prosedur, pedoman, praktek atau struktur organisasi yang dapat di administrasikan, secara teknis, manajemen, atau sifat hokum.

Mempersiapkan laporan keamanan (Prepare Security Report).     

Insiden keamanan informasi akan dikomunikasikan dengan cara yang memungkinkan tindakan korektif yang tepat waktu yang akan diambil. Pelaporan insiden formal dan prosedur tambahan akan dibentuk dan dikomunikasikan kepada semua pengguna. Tanggung jawab dan prosedur akan dibentuk untuk menangani insiden keamanan informasi setelah pelaporan.Pretest :
Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?

Jawab:
Menurut saya yang perlu dilindungi adalah aset logika yaitu data/informasi. Karena Informasi adalah salah satu aset bagi sebuah perusahaan atau organisasi, yang sebagaimana aset lainnya memiliki nilai tertentu bagi perusahaan atau organisasi tersebut sehingga harus dilindungi, untuk menjamin kelangsungan perusahaan atau organisasi, meminimalisir kerusakan karena kebocoran sistem keamanan informasi, mempercepat kembalinya investasi dan memperluas peluang usaha. Strategi keamanan informasi memiliki fokus dan dibangun pada masing-masing ke-khusus-annya.


POSTEST MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN


Postest :
Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tsb.

Jawab:

Mempersiapkan rencana (Preparation of a Project Plan), mempersiapkan segala sesuatunya seperti perencanaan proyek yang memiliki tujuan review, ruang lingkup, tugas yang harus dipenuhi, pendanaan, dan jadwal untuk menyelesaikan tugas.
Mengindentifikasi asset (Identification of Assets), dalam melakukan proses ini perlu beberapa kategori, seperti: software aplikasi, hardware, fasilitas, dan lain-lain.
Penilaian asset (Valuation of Asset). Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan  penilaian,  cara  penilaian  atas kekayaan  yang hilang  (lost),  waktu  periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.
Mengindentifikasi ancaman ( Threats Identification ), mengidentifikasi ancaman dalam bentuk eksternal maupun internal yang mengancam sistem informasi.
Sumber ancaman External:
Nature / Acts of God
H/W Suppliers
S/W Suppliers
Contractors
Other Resource Suppliers     
Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)                
Debt and Equity Holders
Menilai kemungkinan suatu ancaman (Assess Likehood of Threats), menilai ancaman yang mungkin akan terjadi dalam waktu periode tertentu.
Eksposur Analisis (Exposures Analys), evaluasi dari kemungkinan adanya ancaman yang akan berhasil.

Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu :
Identification of the controls in place
Assessment of the reliability of the controls in place
Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful
Assess the resulting loss if the threat is successful
Penyesuaian control (Adjust Controls).
Cukupannya meliputi cara mengelola resiko, termasuk kebijakan, prosedur, pedoman, praktek atau struktur organisasi yang dapat di administrasikan, secara teknis, manajemen, atau sifat hokum.

Mempersiapkan laporan keamanan (Prepare Security Report).     
Insiden keamanan informasi akan dikomunikasikan dengan cara yang memungkinkan tindakan korektif yang tepat waktu yang akan diambil. Pelaporan insiden formal dan prosedur tambahan akan dibentuk dan dikomunikasikan kepada semua pengguna. Tanggung jawab dan prosedur akan dibentuk untuk menangani insiden keamanan informasi setelah pelaporan.

Nama: Aldo Nugroho
Kelas: 4KA04
NPM: 10113624