Jumat, 11 Desember 2015

Review Iron Man 3 (Interaksi Manusia Komputer)


Iron Man 3 merupakan film pahlawan super Amerika Serikat tahun 2013 yang menampilkan karakter Marvel Comics, Iron Man. Film ini diproduksi Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures. Ini adalah sekuel dari Iron Man dan Iron Man 2, sekaligus seri ketujuh diMarvel Cinematic Universe, dan menjadi film besar pertama sejak The Avengers. Shane Black menyutradarai naskah yang ia tulis bersama Drew Pearce yang diadaptasi dari cerita "Extremis" karya Warren Ellis. Jon Favreau, sutradara dua film pertama, menjadi produser eksekutif bersama Kevin Feige untuk film ini. Robert Downey, Jr. kembali tampil sebagai pemeran utama. Gwyneth Paltrow, Don Cheadle, dan Favreau juga berperan kembali sebagai Pepper Potts, James Rhodes, dan Happy Hogan. Guy Pearce, Rebecca Hall, Stephanie Szostak, James Badge Dale, dan Ben Kingsley menjadi pelengkap tokoh utama dalam film ini.Iron Man 3 dialihkan ke 3D saat menjalani pasca-produksi. Film ini tayang perdana di Grand Rex, Paris, pada tanggal 14 April 2013 dan dirilis di seluruh dunia pada 25 April 2013 di teater IMAX.  Film ini baru dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 3 Mei 2013. ini dia poster dari film Iron Man 3 yang kita tunggu-tunggu.

Dilihat dari teknologi pada film tersebut semakin berkembang ada point point yang akan saya bahas.
Di iron man 3 ini security dalam pakaian sudah dikembangkan sehingga selain pemilik sah pengguna yang ditunjuk tidak dapat menggunakanya, sehingga tidak bisa dicuri seperti pada iron man 2.
Robot yang dibuat berjumlah lebih bnyak dari pada iron man sebelumnya, dan yang lebih menarik disini robot robot itu bergerak tanpa awak. Tetapi masih menggunakan perintah pengguna yang di sampaikan oleh jarvis.

J.A.R.V.I.S. (Just Another Really Very Intelligent System) pada film iron man 3, memberikan ilustrasi khusus buatku. Perkembangan augmented reality yang semula ditanamakan pada Head Mount Display mengalami perkembangan, ditandai hadirnya produk google glass yang selalu dikenakan oleh aktor Tony Stark. Tony Stark memiliki kepribadian yang jenius, banyak uang, dan playboy. Robot Jarvis merupakan pakaian besi yang telah terintegrasi dengan sistem agen cerdas. Sistem agen cerdas terintegrasi juga pada rumah maupun setiap aspek kehidupan Tony. Interaksi Tony dengan Jarvis sangat mendalam pada lingkungan nyata. Di kantornya,  Tony duduk di dalam proyeksi yang dapat dimanipulasi oleh gerakan, melakukan analisis Forensik dari TKP yang ditampilkan dalam bentuk 3D. Selain itu, Tony dapat dapat berinteraksi dengan Jarvis menggunakan sistem pengenalan suara. Di satu sisi, semua nuansa bicara yang disampaikan oleh agen sangat akurat dan berwibawa. Jarvis sangat cepat dan efisien melakukan semua hal yang diharapkan oleh Software agent untuk menampilkan sistem informasi pengendalian lingkungan. Semua kecanggihan teknologi yang ditampilkan pada film Iron Man menuai banyak kritik dan penilaian tentang lemahnya sistem yang tertanam dalam Jarvis. Kelemahan – kelemahan itu diantaranya :
Mengapa Tony tidak menyadari adanya serangan Rudal?
Sebagai seorang yang dapat menciptakan “pakaian” berteknologi canggih seharusnya dia tahu melindungi rumahnya dari serangan pihak luar, terutama setelah dia memberi tahu alamat rumahnya secara terbuka. Namun nyatanya, ketika dirudal, rumahnya tidak memiliki sistem pengamanan sehingga penjahat Aldrich Killian dapat menyerang kediamannya.
Setelan Iron Man sering tidak berfungsi :
Pada Film Iron Man 3 beberapa kali menggambarkan beberapa adegan dimana setelan Iron Man sering tidak berfungsi, seperti layaknya kecelakaan yang biasa terjadi.
Tenaga Baterai yang mengkwatirkan :
Entah mengapa tenaga baterai selalu membuat kuatir Tony Stark sehingga membahayakan dirinya saat berada di dalam Jarvis. Namun meskipun tenaga Iron Man tinggal lima persen, Iron Man masih dapat melakukan perjalanan jauh.

Selasa, 22 September 2015

Gambar Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)


Ternyata Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) terjadi pada Film Iron Man disetiap series nya. Tony Stark atau yang diperankan oleh Robert Downey Jr. dan Computer Super Canggih atau bisa dibilang Computer masa depan saling berinteraksi dalam pengecheckan Robot yang ia buat yaitu Iron Man.

Jadi langsung saja untuk tau lebih lanjut hubungan gambar diatas dengan IMK:

Tony Stark atau Robert Downey Jr. adalah sebagai User.
Lalu, Computer Super Canggih yang ia gunakan dalam pengecheckan robot atau Iron Man tersebut adalah sebagai System.
Dalam kasusnya, Tony Stark (User) mengecheck robot tersebut dengan menggunakan Computer Super Canggih (System). Ketika Tony Stark (User) menginput sebuah perintah pengecheckan maka perintah tersebut akan diproses dan di data oleh Computer Super Canggih (System) lalu keluar lah perintah yang sudah diinput dan juga diproses tersebut ke GUI (Graphical User Interface) atau Monitor. Kemudian hasil yang sudah tertera di Computer Super Canggih (System) tersebut di baca oleh Tony Stark (User) menggunakan indra penglihatan (Eyes).

Selasa, 28 April 2015

[Penulisan] Organisasi Penulisan Semen Indonesia (Persero)

Organisasi Penulisan Semen Indonesia

(Gambar Organisasi Penulisan Semen Indonesia)

Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Kepengurusan  perseroan menganut sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-Undangan.
Perseroan telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi GCG. Di jajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite-komite fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan. Demikian pula di jajaran Direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG dan juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris, sebagaimana bagan di bawah ini.
Struktur tata kelola di Perseroan adalah sebagai berikut.

Tujuan

Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan menetapkan misi GCG sebagai berikut:

1. Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
2. Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
3. Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal dalam penerapan GCG, meliputi:

1. Meningkatnya kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan;
2. Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi risiko keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan.
3. Meningkatnya kepercayaan investor;
4. Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan corporate value dan dividen Perseroan;
5. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ perseroan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi;
6. Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders;
7. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders;
8. Mengarahkan pencapaian visi dan misi perseroan dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;
9. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga dapat meningkatkan nilai perseroan.

Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan meyakini akan dapat mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan. Selain hal tersebut, konsistensi penerapan GCG diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan berkelanjutan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perseroan (corporate value) bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan terkait, diantaranya dengan penetapan tugas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pengendalian internal perusahaan, menentukan tingkat yang tepat atas pengelolaan pengendalian internal perusahaan, pencapaian target, merancang kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan, dokumentasi, pelaporan, dan menyediakan pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas ICoFR dan hasil self assesment yang dilakukan secara periodik.

Sumber: http://www.semenindonesia.com/

[Penulisan] Organisasi Perusahaan Enseval

Struktur Organisasi Perusahaan Envesal

 (Gambar Struktur Perusahaan Envesal)

Sejarah
Empat dekade pertumbuhan yang berkelanjutan merupakan sebuah bukti dedikasi yang dinamis dan responsif dari Enseval untuk memberikan layanan distribusi yang dapat diandalkan.
Tonggak perjalanan di bawah ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa dari Enseval.
1973 – Pendirian PT Enseval.
Meningkatnya permintaan dari konsumen terhadap produk farmasi mendorong perusahaan untuk menyediakan infrastruktur distribusi dan layanan yang modern serta dapat diandalkan.
1988 – Pendirian PT Arya Gupta Cempaka.
1993 – Pengembalian semua kegiatan usaha perdagangan dan distribusi ke PT Arya Gupta Cempaka.
1994 – PT Enseval Putera Megatrading Tbk melakukan penawaran umum perdana dan mendapat dukungan yang antusias dari pasar.
2003 – PT Millenia Dharma Insani didirikan dengan memberikan layanan fasilitas kesehatan yang ekonomis dan terintegrasi meliputi layanan klinik, apotek, laboratorium dan mini market serta hemodialisis.
2004 – PT Enseval Medika Prima memulai bisnisnya dengan fokus pada pemasaran produk dan alatalat kesehatan serta diagnosa
2008 – Sertifikasi ISO.
Perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 untuk pergudangan dan distribusi, bahan baku dan produk kesehatan konsumen.
2009 – Sertifikasi ISO.
Perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk pergudangan dan distribusi farmasi, kosmetik, produk kesehatan dan produk konsumen. Pusat Distribusi Regional Jakarta dan Surabaya juga menerima penghargaan Good Distribution Practice (GDP) oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)
2010 – Sertifiasi OHSAS.
Perusahaan Memperoleh sertifikasi OHSAS 18001:2007 untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2011 – Penawaran Saham Baru.
Perusahaan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk mengeluarkan 428.640.000 saham baru dengan nilai nominal Rp50 per lembar saham
2012 – Sertifikasi ISO.
Enseval cabang Bogor Mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 untuk pergudangan dan distribusi farmasi, kosmetik, produk kesehatan dan produk konsumen.
2013 – Sertifikasi ISO.
Enseval cabang Makassar, Bandung dan Bekasi menerima sertifikasi Good Distribution Practices (GDP) yang diberikan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
2014 – Sertifikasi ISO.
Menerima Sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) untuk cabang Jakarta 1, Kupang, Palu, Balikpapan, Bogor, Jember, RDC Jakarta & RDC Surabaya, Palembang, Jakarta 2, Padang, Pematang Siantar, Tangerang dan Yogyakarta.

Visi & Misi

Sejak tahun 1973, Enseval telah memiliki Visi dan Misi yang jelas bagi masa depan perusahaan.

Visi
Menjadi perusahaan jasa distribusi dan logistik yang terintegrasi di bidang kesehatan melalui penyediaan layanan yang prima, sumber daya manusia yang kompeten, dan penggunaan teknologi.

Misi
Berkontribusi di dalam meningkatkan kualitas kesehatan.

Sumber: http://www.enseval.com/ 

[Penulisan] Organisasi PT Indosat TBK

PT Indosat TBK

Indosat adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk pengguna telepon genggam dengan pilihan pra bayar maupun pascabayar dengan merek jual Matrix, Mentari dan IM3, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD (International Direct Dialing), serta jasa nirkabel dengan merk dagang StarOne. Perusahaan ini juga menyediakan layanan multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI= Multimedia, Internet & Data Communication Services)

Sejarah berdirinya PT Indosat

1967 : Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional.

1980 : Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia.

1994 : Menjadi perusahaan public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia dan publik masing-masing memiliki 65% saham dan 35% saham.

2001 : Mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia.

2002 : Pemerintah Indonesia menjual 8,10% saham di Indosat kepada public dan selanjutnya menjual 41,94% kepada Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. (STT). Selanjutnya pemerintah Indonesia memiliki 15,00%saham, STT memiliki 41,94% saham dan publik memiliki 43,06% saham Indosat.

2003 : Bergabung dengan ketiga anak perusahaan,yaitu Satelindo, IM3 dan Bimagraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di Indonesia.

2006 : Meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di Jakarta dan Surabaya.

2008 : Saham Indosat secara tidak langsung diakuisisi oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) melalui Indonesia Communications Limited (ICLM) dan Indonesia Communication Pte. Ltd. (ICLS) sejumlah 40,81%. Pemerintah Indonesia dan publik memiliki sisa saham masing-masing 14,29% dan 44,90%.

2009 : Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%. Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte. Ltd. (dahulu Qtel Asia Pte. Ltd. (65%), pemerintah Indonesia (14,29%) dan publik (20,71%). Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan anak perusahaan, IM2, memenangkan tender untuk lisensi WiMAX yang diadakan pemerintah.

2010 : Memulai transformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dan efisien melalui restrukturisasi organisasi, modernisasi dan ekspansi jaringan selular, dan inisiatif-inisiatif mencapai keunggulan operasional.

2012 : Momentum untuk maju sebagai organisasi berfokus pada pelanggan yang mencapai 58,5 juta pelanggan didukung oleh peningkatan jaringan serta innovasi produk yang berkelanjutan.

2013 : Komersialisasi jaringan 3G Indosat di frekuensi 900MHz

Visi, Misi & Nilai
Untuk menjadi pilihan yang lebih disukai pelanggan untuk semua kebutuhan informasi dan komunikasi.
Misi
• Menyediakan dan mengembangkan inovatif dan produk berkualitas tinggi, layanan dan solusi yang menawarkan nilai terbaik kepada pelanggan kami.
• Untuk terus meningkatkan nilai pemegang saham.
• Untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan.

NILAI

KEPERCAYAAN
Berpikir positif, Bicara dan Dapat diandalkan.

PERAWATAN
Menunjukkan kepedulian, rasa hormat dan melayani seluruh hati.

PASSION MENJADI YANG TERBAIK
Berjuang untuk keunggulan melalui perbaikan terus-menerus dan perbaikan.

CEPAT
Cepat dalam pemecahan masalah, membuat keputusan, mengambil tindakan dan beradaptasi. semangat muda
Energik, Dinamis dan Berani untuk mengganti driver.

Struktur Organisasi



bagan diatas adalah bagan dari struktur organisasi pada perusahaan indosat 1. Direktur Utama Tugasnya adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada dewan direksi Board Of Director (BOD) dan Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi 2. Wakil dari direktur utama tugasnya adalah membantu direktur utama dalam menangani perusahaan 3. Direktur Marketing dan Direktur regional sales tugasnya adalah merencanakan , mengontrol dan mengkordinir proses penjualan dan pemasaran bersama S dan M supervisior (S) untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien

4. Direktur Network tugasnya melakukan jaringan-jaringan pada sinyal. Ciri-ciri Unsur dan Teori Organisasi

Ciri-ciri Organisasi
PT Indosat Tbk merupakan organisasi modern karena Indosat semakin lama kian berkembang. Indosat telah berkembang menjadi operator ICT ( Information Communication & Technology) dengan menyediakan layanan Indosat Business yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan korporasi di segmen Large Business, Medium Business maupun Small Business. Indosat Business menerapkan World Class Service Quality Achievement ( WSQA ) sebagai acuan standar operasional untuk menjamin kenyamanan dan keamanan dalam berkomunikasi. Dengan berbagai sertifikasi seperti ISO 14001,OHSAS 18001 dsb, layanan Indosat Business akan menjadikan perusahaan Anda mampu bersaing di era global.

Unsur-Unsur Organisasi
PT Indosat Tbk memiliki banyak unsur dalam organisasinya terutama manusia, kerjasama, tujuan bersama, dan lingkungan. Banyaknya divisi-divisi yang ada mencerminkan unsur manusia didalamnya. Struktur organisasi perusahaan ini yang bersifat spesialis dan menyebar, menandakan kerjasama yang sangat erat dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga dapat melancarkan perusahaan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan bersama.

Teori Organisasi
PT Indosat Tbk menggunakan teori organisasi dari Teori Modern karena perusahaan ini untuk membangun dan mengembangkan telekomunikasi Internasional untuk meningkatkan hubungan kerjasama internasional dalam menunjang pembangunan nasional. Kekurangan fungsi suatu divisi, berarti pengurangan kualitas dan penurunan target dan strategi. Jadi para pegawainya harus cepat, teliti dalam bekerja untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya.

Macam Organisasi dari segi tujuan
PT Indosat Tbk termasuk dalam kategori organisasi niaga karena perusahaan tersebut memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut yaitu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Indosat juga mengeluarkan program-program pilihan untuk pelanggan setianya contohnya :
1 Indosat Promo, berisi informasi berbagai bonus dan penawaran istimewa
2 Indosat Community, merupakan wadah komunikasi interaktif yang menghimpun pengguna kartu Indosat yang mempunyai beberapa jenis kesamaan misalnya sekolah, organisasi, hobby, pekerjaan dll. Dengan bergabung di Indosat Community, pelanggan akan mendapat kemudahan, dan keuntungan dalam berkomunikasi sesama anggota komunitas. Selain itu juga akan mendapatkan berbagai macam benefit istimewa.
3 Forum iCity, forum untuk berbagai solusi antar anggota.

Sumber: www.indosat.com

[Penulisan] Organisasi Perusahaan JasaMarga

Struktur Organisasi Perusahaan JasaMarga

(Gambar Organisasi Perusahaan JasaMarga)

Visi & Misi Perusahaan JasaMarga

Visi 2017
Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia .

Visi 2022
Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia .

Misi

1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol.

2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal.
3. Meningkatkan kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.

Sekilas JasaMarga
Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. Melalui Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugas utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.

Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga dan sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.

Pada akhir dasawarsa tahun 80-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR dan Cipularang.

Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah.

Sumber: http://www.jasamarga.com

[Penulisan] Organisasi PT Astra Honda Motor

Sejarah PT Astra Honda Motor

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang. Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014.

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Visi & Misi PT Astra Honda Motor

PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:


Visi : Menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dengan cara merealisasikan mimpi dan menciptakan kegembiraan para pelanggan serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia

Misi : Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan terbaik

Sumber: http://www.astra-honda.com

[Penulisan] Organisasi PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)

Struktur Organisasi PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)

(Gambar Struktur Organisasi PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia)
Visi & Misi 

PT PPI, sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah yang bergerak dalam usaha perdagangan telah menunjukan eksistensinnya dengan baik. Berdiri sejak tahun 2003, PT PPI berkembang menjadi perusahaan besar dengan jumlah cabang yang tersebar diseluruh indonesia di 34 provinsi dan memiliki 960 karyawan yang berkualitas.

VISI

Menjadi Perusahaan Dagang yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi, serta mengauasai sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri.


MISI

1. Melakukan perdagangan umum yang menangani beraneka ragam produk dengan kualitas terbaik.
2. Melaksanakan transaksi perdagangan lokal maupun lintas negara.
3. Memberikan layanan yang lengkap dan kompetitif kepada pelanggannya.
4. Memenuhi harapan seluruh stakeholders.

Sumber: www.tradingindonesia.com

[Penulisan] Organisasi PT Pos Indonesia (Persero)

 Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero)


VISI, MISI, dan MOTO

1. V I S I

Menjadi Perusahaan pos terpercaya

2. M I S I
  • Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik
  • Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi
  • Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh
  • Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat
  • Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan
3. KREDO

Terus Bergerak Maju (Move On) Move On dijabarkan dalam :

1. Vision : to be a trusted postal services company
2. Action : Operational effectiveness, cost efficiency, overwhelming challenge, & increase revenue
3. Passion : Champion Postal Company in the Region
4. Collaboration : Merger & acquisition

Sumber: http://www.posindonesia.co.id

[Penulisan] Organisasi Perusahaan XL Axiata

Profile Perusahaan

Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL Axiata menjadi yang terbaik di wilayah Asia, dan dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad dengan saham sebesar 66,55% dan selebihnya menjadi milik publik dengan saham sebesar 33,45%.

Sejarah Perusahaan

XL adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL saat ini adalah penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di seluruh Indonesia bagi pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi pelanggan korporat (Business Solutions). XL satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (“Axiata Group”) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,5%) dan publik (33,5%). Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Robi (Bangladesh), Smart (Cambodia), Idea (India), Celcom (Malaysia), M1 (Singapore), SIM (Thailand) dan Dialog (Sri Lanka).

Strategi Perusahaan

Kami berambisi pada kepemimpinan layanan teknologi seluler, selalu berpikiran terbuka dan fleksibel pada perubahan. XL adalah masa depan yang bisa dimiliki oleh setiap orang di saat ini. Kami merangkul setiap individu dalam perusahaan untuk bersama memimpin masa depan.

Sumber: http://www.xl.co.id/

[Penulisan] Organisasi Perusahaan PT PLN (Persero)

Profile Perusahaan PT. PLN (Persero)


(Struktur Organisasi)

Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.



Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik


Maksud dan tujuan perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas

Sejarah
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Alamat PT PLN (Persero):
Jl. Trunojoyo Blok M-I No. 135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia
Tel. 021 7251234, 7261122
Fax. 021 7221330

Sumber: http://www.pln.co.id/

[Penulisan] Organisasi Perusahaan Indonesia Port Corporation II (Persero)

Struktur Organisasi Perusahaan Indonesia Port Corporation II

(Gambar Struktur Organisasi Perusahaan IPC II)

Tentang Perusahaan

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan dan logistik.

Nama Perusahaan :
Perusahaan Perseroan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), berkantor pusat di Jakarta

Alamat Kantor Pusat :
Jl. Pasoso No.1 Tanjung Priok Jakarta Utara, Jakarta 14310

Telepon :
+62-21-4367505, 4301080

Faksimili :
+62-21-43911704



Kode Etik Bisnis :
Kode Etik Bisnis adalah seperangkat panduan yang berisi prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana Insan IPC menjalankan nilai-nilai IPC Way dalam mencapai visi Perusahaan. Kode Etik Bisnis IPC dibangun di atas fondasi yang kuat dari Visi dan Corporate Values yang kami junjung di seluruh fungsi serta seluruh wilayah geografis operasional kami.
Kode Etik Bisnis mencerminkan tindakan dan nilai-nilai yang kami pegang dalam berinteraksi dengan semua stakeholders IPC - karyawan, pelanggan, pemerintah, vendor, dan komunitas untuk membangun hubungan jangka panjang dengan mereka. Tujuan dari kode etik ini adalah untuk memberikan informasi, kesadaran, pelatihan, serta cara untuk melaporkan setiap pelanggaran atau ketidak jelasan terkait dengan etika profesional dan etika kerja.

Klik untuk melihat Kode Etik Bisnis PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance :
Pedoman Pelaksanaan GCG adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan mengedepankan prinsip – prinsip Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Tanggung Jawab (Responsibility), Ketidak-Berpihakan (Independent), Kewajaran Dan Kesetaraan (Fairness). Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan pedoman bagi seluruh insan perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) secara konsisten.
Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance bertujuan untuk memaksimalkan kinerja dan nilai perusahaan bagi pemegang saham serta meningkatkan pengelolaan perseroan secara profesional, transparan, efisien, serta mendorong pemberdayaan fungsi dan kemadirian Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Diharapkan dengan adanya pedoman ini dapat meningkatkan daya saing perseroan secara nasional maupun internasional sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang bekesinambungan.
Klik untuk melihat Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance

Tatalaksana Kerja Direksi dan Komisaris (Boardmanual)
Tatalaksana Kerja Direksi dan Komisaris (Boardmanual) adalah panduan bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi acuan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi perseroan.
Pelaksanaan Tatalaksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris merupakan salah satu bentuk komitmen dari Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip serta sebagai penjabaran lebih lanjut dari pedoman Good Corporate Governance yang telah dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Tatalaksana ini mendukung terciptanya suatu pola hubungan kerja yang baku dan saling menghormati untuk selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan Direksi dan Dewan Komisaris.
Klik untuk melihat Tatalaksana Kerja Direksi dan Komisaris (Boardmanual)

Whistleblowing System untuk IPC Bersih
IPC Bersih adalah sebuah program nyata dari manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) (atau disebut juga Indonesia Port Corporation selanjutnya disingkat IPC) beserta seluruh cabang pelabuhan dan Anak Perusahaan untuk mewujudkan tempat kerja yang bersih dari tindakan curang, korupsi dan pemerasan.
Salah satu aplikasi yang disediakan oleh PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) bagi seluruh stakeholder yang memiliki informasi dan ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Insan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan Anak Perusahaan adalah Whistleblowing System yang independen. Melalui sistem ini, IPC dapat menjadi perseroan yang lebih baik dan mempunyai daya saing baik di tingkat nasional dan internasional. Bagi Insan IPC atau stakeholder yang melaporkan akan diberikan perlindungan, baik dalam hal kerahasiaan identitas maupun dari kemungkinan tindakan balasan oleh si terlapor.
Klik untuk melihat website IPC bersih

Akte Perusahaan :
Akta Pendirian Perusahaan Nomor 3 tanggal 1 Desember 1992 yang dibuat oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan Nomor 2 tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat oleh Agus Sudiono Kuntjoro, SH., Notaris di Bekasi serta telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-80894.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 November 2008.

Modal Dasar :
Rp. 4 Triliun terbagi atas 4 juta saham, masing-masing saham dengan nilai nominal 1 juta rupiah

Kepemilikan :
100% Pemerintah Indonesia

Bidang Usaha :
Jasa Kepelabuhanan

Kantor Cabang, Anak Perusahaan dan Perusahaan afiliasi :
Perseroan memiliki Kantor Pusat di Jakarta dengan wilayah operasi tersebar di 10 provinsi untuk mengelola 12 pelabuhan yang diusahakan yaitu: Pelabuhan Teluk Bayur di Provinsi Sumatra Barat, Pelabuhan Jambi di Provinsi Jambi, Pelabuhan Boom Baru Palembang di Provinsi Sumatra Selatan, Pelabuhan Bengkulu di Provinsi Bengkulu, Pelabuhan Panjang di Provinsi Lampung, Pelabuhan Tanjung Pandan dan Pelabuhan Pangkal Balam di Provinsi Bangka Belitung, Pelabuhan Banten di Provinsi Banten,
Pelabuhan Tanjung Priok dan Sunda Kelapa di Provinsi DKI Jakarta, Pelabuhan Cirebon di Provinsi Jawa Barat, serta pelabuhan Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat. Di samping itu, Perseroan telah merencanakan pembangunan tiga pelabuhan baru yaitu Pelabuhan Kalibaru Utara (Jakarta), Sorong (Papua Barat) dan Batam (Kepulauan Riau).
Perseroan juga memiliki sepuluh anak perusahaan, yaitu KSO Terminal Petikemas Koja (TPK Koja), PT Jakarta International Container Terminal (JICT), PT Rumah Sakit Pelabuhan (RSP), PT EDI Indonesia (EDII), PT Multi Terminal Indonesia (MTI), PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI), dan PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI).


Sumber: http://www.indonesiaport.co.id/

Sabtu, 18 April 2015

Softskill PT Wijaya Karya

TEORI ORGANISASI UMUM 2
ORGANISASI PADA PT WIJAYA KARYA (WIKA)

ANGGOTA KELOMPOK:
Ariel Jonathan                                                                  [11113311]
Aldo Nugroho                                                                  [10113624]
Aldy Lidyansyah                                                              [10113627]
Ardi Darmawan Syah                                                       [11113238]
Ferry Oktaviansyah                                                          [13113428]
Irving Torrie                                                                     [14113529]
Ridwan Azhary                                                                [17113636]
Yoga Noviantono                                                             [19113457]
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang organisasi pada PT. Wijaya Karya (WIKA) ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Erna Kustyarini selaku Dosen mata kuliah teori organisasi umum 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................................................................................................................3
1.2 Tujuan penulisan..............................................................................................................3
1.3 Rumusan masalah............................................................................................................3
1.4 Metode Penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT.Wijaya Karya (WIKA)......................................................................................4
2.2 Struktur organisasi WIKA.................................................................................................5
2.3 Tata kelola perusahaan WIKA..........................................................................................5
2.4 Konflik yang terjadi pada WIKA.......................................................................................6
2.5 Penyelesaian konflik di dalam WIKA...........................................................7
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kemajuan teknologi dari masa ke masa sangat berkembang pesat salah satunya di bidang konstruksi. Perkembangan ini dapat dilihat dari pembangunan jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan oleh masyarakat luas
Proyek besar tersebut diselesaikan oleh beberapa perusahaan, salah satunya adalah PT. Wijaya Karya, perusahaan yang di sepanjang tahun 2012 juga berhasil menuntaskan proyek power plant yang terdiri dari: Pembangkit Listrik Tenaga Gas Borang, 60MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Rengat, 21MW, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Ambon, 34MW.  Hal inilah yang ingin kami ketahui lebih lanjut mengenai organisasi pada PT. Wijaya Karya.
1.2  Rumusan Masalah
Pada makalah ini, kami membatasi pada masalah-masalah berikut:
1. Konflik yang terjadi pada WIKA
2. Penyelesaian konflik di dalam WIKA
1.3  Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang konflik apa saja yang terjadi pada WIKA dan bagaimana cara penyelesaian konflik yang terjadi pada WIKA
1.4  Metode Penulisan
Metode penelitian yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah dengan metode pustaka dan wawancara. Narasumber yang kami pilih adalah salah satu karyawan dari PT.Wijaya Karya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Sejarah PT.Wijaya Karya (WIKA)
WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta.
Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.

2.2  Struktur Organisasi WIKA
IMG_256 

2.3  Tata kelola perusahaan WIKA
Untuk mencapai tujuan perusahaan, tidak ada lain kecuali komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG (Tata Kelola Perusahaan yang Baik)  pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa sehingga penerapan GCG dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik penerapan GCG. 
Untuk itu WIKA dengan dukungan seluruh elemen keorganisasian mulai dari RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, hingga Karyawan, senantiasa berkomitmen untuk terus membangun sistem, struktur, dan kultur manajemen dan organisasi yang berbasis pada nilai-nilai keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/ keadilan. 
Penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin pada hal-hal berikut:
1.                  Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
2.                  Pembentukan Komite-komite yang membantu peran pengawasan Dewan Komisaris.
3.                  Keterbukaan informasi secara penuh sesuai dengan ketentuan sebagai Perusahaan    Publik dan Perusahaan Tercatat.
4.                  Penerapan Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal.
5.                  Sosialisasi GCG secara berkelanjutan.
6.                  Assesment penerapan GCG sebagai sarana untuk mengetahui kinerja dan     peningkatan implementasi GCG.
7.                  Berbagai aktivitas lain yang mendukung terbentuknya Good Governance.
8.                  Disentralisasi pengadaan barang dan jasa.
9.                  Sentralisasi keuangan.
10.              Sistem rekrutmen SDM.
2.4  Konflik yang terjadi pada WIKA
          Meskipun di dalam organisasi WIKA memiliki komitmen, integritas, dan juga hubungan yang baik antar pihak, timbulnya konflik tentu tetap tidak dapat dihindari. Beberapa alasan adanya konflik di dalam organiasasi ini adalah:
A. Perbedaan dalam tujuan.                 
Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat  menimbulkan adanya konflik.
Sebagai contoh Seperti diketahui, pada 2011 lalu, WIKA telah menghentikan proyek pembangunan mall senilai USD 11,5 juta di Libya.
Adanya konflik yang tak kunjung reda menyebabkan WIKA kesulitan untuk menyelesaikan proyek tersebut, alhasil WIKA menghentikan proyek tersebut dan mengevakuasi pekerjanya untuk kembali ke Tanah Air.
Sebelumnya, WIKA menggandeng perusahaan lokal Libya, Solar Sahara Investment untuk mengerjakan mall yang nilainya Rp 104,4 miliar atau setara dengan USD 11,6 juta. Proyek kerjasama dengan mitra Libya itu mempekerjakan sekitar 500 orang, di mana 300 diantara pekerjanya warga negara Libya
·      
B. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan. 
·   
C. Perbedaan dalam nilai atau persepsi.   
Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik.
D. Kompetisi (persaingan) yang tidak sehat.
Sabotase adalah salah satu bentuk produk konflik yang tidak dapat diduga sebelumnya. Sabotase seringkali digunakan dalam permainan politik dalam internal organisasi atau dengan pihak eksternal.
2.5  Penyelesaian konflik di dalam WIKA
Berdasarkan beberapa konflik yang terjadi di dalam organisasi WIKA pada penjelasan di atas. Maka hal-hal yang dilakukan untuk menghindari juga untuk menyelesaikan masalah yang terjadi adalah dengan melakukan instropeksi diri dengan mencari kesalahan yang mungkin disebabkan ego pribadi. Kalau kedua pihak saling merasa yang paling benar akan menyulitkan bagi keutuhan organisasi.
Juga melalui penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
Kompromi, setiap pihak tidak memaksakan kehendak walaupun mungkin mereka anggap baik. Menerima usul dari anggota lain dengan lapang dada. Jika mengambil posisi sebagai pimpinan dan ada banyak perbedaan pendapat dari bawahan, sebaiknya melakukan sedikit otoriter dengan mengambil pendapat yang paling logis dan mengacuhkan sisanya.

PLANING (Perencanaan)
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
            PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.
ORGANIZING (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Struktur-Organisasi-2014-1024x543.jpg
ACTUATING (Penggerakkan)
Actuating dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku bawahan sehingga bawahan tersebut mau bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Pertumbuhan WIKA tidak lepas dari peran kepemimpinan yang baik. Sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana. Perolehan dana segar dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri.
Berkat strategi yang matang, WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi konstruksi (Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal elektrikal, Industri Beton Pra cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi.
CONTROLLING (Pengawasan)
Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tindakan korektif, bila diperlukan, untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.
Dalam hal ini di PT WIKA, setiap bagian memiliki supervisor-nya tersendiri untuk melakukan fungsi controlling. Prosedur pengawasan dalam PT WIKA relatif sama dengan organisasi atau perusahaan lain yaitu;
·         Menetapkan standar untuk pengawasan.
·         Meneliti, memeriksa, dan menilai hasil yang dapat dicapai.
·         Membandingkan hasil dengan standar.
·         Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan koreksi.

BAB III
KESIMPULAN
PT.Wijaya Karya yang sudah berdiri selama lebih dari 40 tahun merupakan suatu kesuksesan yang mencerminkan komitmen tinggi dan usaha kerjakeras. Memasuki abad ke 21, WIKA berusaha keras meningkatkan kinerja di setiap aspek, dimulai dari manjemen, sumber daya manusia yang tersusun guna menghasilkan inovasi dan teknologi.
Seiring dengan tantangan yang dihadapi oleh WIKA yang semakin luas, maka WIKA memiliki visi baru yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.     
Oleh karena itu, WIKA memegang teguh motto “Spirit of Innovation” dan mengoptimalkan nilai-nilai perusahaan yang berdasarkan pada komitmen, inovasi, keseimbangan, hasil terbaik, hubungan yang baik, kerjasama, dan integritas.
DAFTAR PUSTAKA

SESI TANYA JAWAB
Pertanyaan Dari:
Luptia Mei Usani
Isi Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi masalah manajemen yang sering dialami oleh WIKA ?
Jawaban:
Mengatasi masalah dalam organisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara bergantung dari masalah apa yang dihadapi dan tipe orang yang menimbulkan masalah tersebut. Secara garis besar dapat dibagi menjadi:
Komunikasi
Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
Instropeksi
Hal-hal yang dilakukan untuk menghindari juga untuk menyelesaikan masalah yang terjadi adalah dengan melakukan instropeksi diri dengan mencari kesalahan yang mungkin disebabkan ego pribadi. Kalau kedua pihak saling merasa yang paling benar akan menyulitkan bagi keutuhan organisasi.
Kompromi
Dalam berorganisasi memang terkadang ada beberapa pihak yang bebrbeda pendapat dan menimbulkan masalah. Dengan demikian harus ada pihak yang melakukan kompromi. Ini berarti ada salah satu pihak yang mengalah atau menerima keputusan pihak yang berseberangan.
Kompromi, setiap pihak tidak memaksakan kehendak walaupun mungkin mereka anggap baik. Menerima usul dari anggota lain dengan lapang dada. Jika mengambil posisi sebagai pimpinan dan ada banyak perbedaan pendapat dari bawahan, sebaiknya melakukan sedikit otoriter dengan mengambil pendapat yang paling logis dan mengacuhkan sisanya

Pertanyaan dari:
Fajar Firdaus S.F
Isi Pertanyaan:
Bagaimana cara WIKA bersaing dengan perusahaan lain supaya menjadi perusahaan yang terbaik di bidangnya ?
Jawaban:
WIKA akan selalu menggunakan cara-cara yang semestinya untuk meraih hasil yang positif. Dari beberapa hal yang terlihat secara kasat mata dapat diambil beberapa poin antara lain:
 Integritas
WIKA sudah banyak menjalankan proyek pemerintahan semisal Fly Over, Jalan Tol, dan beberapa bangunan instansi pemerintahan. Karena WIKA juga adalah BUMN yang berarti dinaungi langsung oleh pemerintah, itu menjadi nilai tersendiri bagi WIKA untuk mendapat kepercayaan dari para pengguna jasa mereka.
Menjamin kualitas bahan yang bagus serta nemberikan penawaran terbaik pada saat pengajuan tender membuat WIKA sering memenangkan beberapa mega proyek yang ada di Indonesia.
Profesional
Dalam menjalankan perusahaan WIKA selalu mengedepankan profesionalitas. Hal ini terlihat dari organisasi perusahaan yang sangat baik. Perekrutan karyawan pun dilakukan dengan serius dan melalui serangkaian test yang ketat. Sehingga pada akhirnya terpilih SDM berkualitas yang kompeten di bidangnya.
Komitmen
Semua pesaing bisa saja menerapkan sistem yang sama dengan PT WIKA, namun hal yang paling mendasar adalah kemauan untuk berkomitmen. Ini menjadi penting untuk menjaga kualitas perusahaan. Tidak sedikit perusahaan yang hanya bagus di awal namun akhirnya kesulitan untuk menjaga performa karena tidak konsisten menjaga visi dan misi. Celah inilah yang diambil oleh WIKA untuk memenangkan persaingan bisnis.

Pertanyaan dari:
Ibu Erna Kustyarini
Isi Pertanyaan:
Apakah VISI dan PLANNING pada WIKA memiliki kesamaan ? Jelaskan
Jawaban:
VISI
Visi pada WIKA adalah VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara. Secara umum, visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.         
Oleh karena itu, WIKA memegang teguh motto “Spirit of Innovation” dan mengoptimalkan nilai-nilai perusahaan yang berdasarkan pada komitmen, inovasi, keseimbangan, hasil terbaik, hubungan yang baik, kerjasama, dan integritas.
PLANNING
Planning merupakan cetak biru untuk pencapaian tujuan yang memuat pengalokasian sumberdaya yang dibutuhkan, jadwal, tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut. Dapat dikatakan bahwa sebuah rencana merupakan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan antara masa kini dengan masa datang yang diinginkan, karena perencanaan adalah mempersiapkan masa depan. Masa depan memang akan datang dengan sendirinya, tapi tanpa planning masa depan tersebut mungkin bukan masa depan yang kita inginkan.
Planning pada WIKA adalah dengan membuat rencana dan/atau strategi untuk menjadi perusahaan kontraktor yang siap bersaing dengan perusahaan lain di Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi bangunan sipil, rumahan, dan bahkan merangkap ke jaringan listrik tegangan rendah, sedang, maupun tinggi.

Kesimpulannya adalah, Visi dan Planning sangatlah berbeda seperti yang sudah dipaparkan pada jawaban diatas